Sabtu, 11 Agustus 2012

Ini Dia Yang Bisa Menunda Orgasme Pria

Para pria yang memiliki masalah disfungsi ereksi atau ejakulasi dini kini bisa sedikit bergembira. Ada sejumlah pengobatan inovatif untuk masalah tersebut. Salah satunya spray yang bisa menunda orgasme.

Disfungsi ereksi adalah masalah yang bisa dialami pria. Menurut riset terbaru pun setidaknya ada 40% pria yang dapat mengalami masalah tersebut saat usia mereka 40 tahun.

Disfungsi ereksi sebenarnya bisa diatasi dengan diet dan olahraga. Tak hanya itu, pengobatan juga memegang peranan penting untuk mengatasi masalah ejakulasi dini ini. Dalam riset yang dilakukan di Amerikat Serikat pada enam klinik pengobatan terungkap, hasil pengobatan bisa lebih maksimal jika ditambah pada perubahan gaya hidup si pria.

Salah satu obat yang dipercaya bisa mengobati disfungsi ereksi adalah viagra. Namun tidak semua pria bisa mengonsumsinya, misalnya saja mereka yang menderita tekanan darah tinggi. Obat itu juga memiliki efek samping seperti sakit kepala, mual dan masalah pendengaran.

Kini para ilmuwan pun mulai mengembangkan alternatif lain dari viagra. Apa saja? Ini dia daftarnya, seperti dikutip dari Daily Mail:

1. Delay Spray
Spray ini memiliki efek seperti anestesi saat disemprotkan pada Mr Happy. Spray ini sudah mulai dijual untuk para pria yang menderita ejakulasi dini. Spray tersebut mengandung 9,6% lidocaine, anestesi lokal yang bisa mengurangi sensitifitas kulit.

Perusahaan pembutan spray ini mengklaim dengan 3-8 kali semprotan pada Mr Happy, 5-15 menit sebelum berhubungan intim bisa membantu pria lebih lama mencapai klimaks. "Spray ini adalah salah satu pilihan yang lebih baik untuk ejakulasi dini," jelas Wendy Hurn, konsultan urology di Bristol Royal Infirmary.

"Aku bayangkan efek spray ini bisa bertahan setidaknya lima sampai 20 menit. Jadi butuh banyak semprotan, menurutku lebih dari delapan, untuk sampai kebal," jelasnya.

Wendy menambahkan, ada yang perlu diwaspadai dengan pemakaian spray ini. "Karena ada yang diaplikasikan ke kulit, waspadi reaksi alergi," tuturnya.

Tidak hanya itu, menurutnya, tak semua orang pernah mendapat anestesi sebelumnya jadi kurang paham bagaimana mereka akan bereaksi. Oleh karena itu sebelum menaruh di Mr Happy, coba dulu menyemprotkan spray tersebut di tangan.

Spray ini sudah tersedia di Inggris dengan harga £9.99 atau sekitar Rp 141 ribu.

2. 'Viagra' Condom
Pria dengan kasus disfungsi ereksi kini bisa menggunakan kondom untuk mengatasi masalahnya tersebut. Kondom 'Viagra' mengandung gel khusus yang bisa meningkatkan aliran darah.

Nama 'Viagra' Condom ini sebenarnya salah pengertian karena kondom tersebut cara kerjanya sangat berbeda dari viagra. Viagra bekerja dengan menghentikan sebuah senyawa yang bisa membuat pria tetap ereksi. Sementara kondom ini mengandung obat yang bisa melancarkan aliran darah.

Kondom ini dikembangkan untuk pria yang kesulitan menjaga ereksinya saat memakai kondom. Penelitian pada kondom ini pun sudah dilakukan oleh perusahaan Futura Medical. Dalam penelitiannya, kondom tersebut dibandingkan dengan kondom yang umumnya ada di pasaran.

Hasil penelitian mereka, cukup banyak pria merasakan adanya perbaikan pada ereksi mereka saat memakai kondom 'Viagra' ini. Produk ini diharapkan bisa lebih membuat pria tertaik untuk memakai kondom sehingga mengurangi penyebaran penyakit seksual.

Sayangnya kondom tersebut belum tersedia di pasaran. Kondom 'Viagra' baru akan beredar di pasaran Oktober mendatang dan dijual melalui merek Durex.

3. Shockwave Treatment
Para dokter di Israel saat ini sedang mengembangkan teknik baru untuk mengatasi disfungsi ereksi dengan memakai low-frequency shockwaves (mirip USG). Tujuan dilakukannya teknik itu adalah untuk mengubah jaringan yang ada di dalam Mr Happy sehingga memungkinkan darah mengalir lancar dan pria bisa ereksi.

Teknik ini bisa membantu pria yang mengalami disfungsi ereksi karena masalah sakit jantung atau diabetes. Professor Yoram Vardi, urologist di Rambam Healthcare Campus, Haifa, Israel, mengatakan, pengobatan ini tidak sakit dan tak ada efek sampingnya.

Dalam penelitian yang dipublikasikan 2010 lalu dalam European Journal of Urology, ada sekitar 20 pria berusia paruh baya (rata-rata 56 tahun) yang diteliti. Puluhan pria itu menderita disfungsi ereksi selama lebih dari enam bulan. Mereka kemudian menjalani terapi ini.

Enam bulan setelah melakukan terapi, para pria itu melaporkan mereka jadi bisa ereksi lebih lama dan kuat. Setengah dari responden itu juga tidak membutuhkan Viagra lagi. Sayangnya perawatan ini baru bisa dilakukan oleh pria-pria lainnya 10 tahun mendatang.

4. Suntikan
Diperkirakan ada 1% pria menderita Peyronie. Peyronie adalah terbentuknya jaringan (plak) pada penis, biasanya jaringan ini makin mengeras pada salah satu sisi, yang membuat penis melengkung saat ereksi. Beberapa pria berpenis bengkok bisa memiliki masalah ereksi.

Untuk mengobati Peyronie, operasi bisa jadi salah satu alternatif jika masalah tersebut sudah diderita selama lebih dari setahun. Namun kini ada cara baru selain operasi yaitu Xiaflex. Xiaflex adalah pengobatan dengan menyuntikkan substansi kolagen. Substansi yang berupa enzin ini bisa melembutkan dan menyembuhkan jaringan yang luka.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal Of Sex Medicine mengungkapkan 50% pasien yang mendapatkan pengobatan ini mengaku jadi sangat lebih baik. Suntikan ini masih dalam tahap percobaan tahap tiga di Amerika. Sekarang di Inggris pun juga mulai diteliti. Pengobatan ini baru akan ada lima tahun lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar