Minggu, 29 Januari 2012

Ketika 'Konseling Seks' Harus Mempraktikkan Ilmunya

Konseling seks memang diperlukan untuk menolong orang-orang yang punya masalah dalam urusan seks. Tapi konseling seks yang berperan sebagaiSurrogate Sex Partnerbenar-benar mempraktikkan ilmunya ke pasien.

Tugas seorang surrogate sex partner tak lain adalah menjadi pasangan seks pengganti bagi orang-orang bermasalah dengan kehidupan seksualnya.

Banyak hal yang diberikan seorang surrogate sex partner kepada pasiennya, mulai dari konseling, teknik-teknik pemijatan dan relaksasi, tantric sex (ajaran seks dari agama Hindu) dan sebagainya.

Bahkan surrogate sex partner juga dilatih untuk mengatasi berbagai gangguan seks seperti disfungsi ereksi dan pemulihan kondisi mental korban pelecehan.

Hubungan seks dengan pasien juga harus dilakukan jika memang dibutuhkan dalam program terapinya. Untuk melindungi diri dari penularan berbagai jenis penyakit kelamin, surrogate sex partner tak pernah lupa untuk menggunakan kondom sebagai pengaman.

Pekerjaan sebagai surrogate sex partner dilakoni pasangan suami istri asal AS yakni Sarah Moore, perempuan berusia 39 tahun dan suaminya Geoff Daniels yang berusia 40 tahun.

Karena pekerjaannya, seperti dilansir thesun, Rabu (1/12/2010) pasangan suami istri ini telah tidur dengan 5.485 orang asing dalam 20 tahun terakhir. Meski pasangannya tidur dengan orang lain, keduanya mengaku tidak ada rasa cemburu.
Â
Profesi surrogate sex partner sebetulnya tak terlalu asing bahkan beberapa tradisi di Indonesia pada zaman dahulu juga mengenalnya. Salah satunya seperti yang digambarkan dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk sebagai Srintil, seorang ronggeng muda yang membantu anak laki-laki mengenal kehidupan seksual.

Namun pasangan suami istri Sarah dan Geoff bukanlah ronggeng, keduanya adalah surrogate sex partner profesional yang mempelajari konseling dan surrogacy di New York University. Di kampus itu jugalah keduanya bertemu saat masing-masing berusia 20 dan 21 tahun.

Tidak tanggung-tanggung, dalam 20 tahun terakhir Sarah telah tidur dengan 3.323 pria, 52 di antaranya masih perjaka. Demikian juga dengan Geoff, dalam kurun waktu tersebut ia telah tidur dengan 2.162 wanita dan 'membantu' memperawani 49 orang di antaranya.

Usia pasien yang ditangani beragam mulai remaja hingga lanjut usia (lansia). Pasien tertua yang pernah ditangai Geoff berusia 72 tahun dengan keluhan libidonya menurun sedangkan yang termuda adalah gadis 19 tahun, korban pelecehan yang depresi dan mengalami phobia terhadap segala hal yang berhubungan dengan seks.

Pasien yang ditangani Sarah juga memiliki usia dan latar belakang yang beragam, yang termuda adalah perjaka berusia 19 tahun dengan keluhan memiliki phobia terhadap seks. Sementara pasien tertua adalah kakek-kakek 76 tahun yang datang dengan keluhan tidak bisa ereksi.

Dalam sehari Sarah dan Geoff rata-rata melayani 5 pasien, masing-masing menjalani sesi terapi yang berlangsung kurang lebih 2 jam. Tiap pasien umumnya menjalani terapi selama 4-8 pekan, dengan ongkos yang tidak murah tentu saja yakni Rp 2,1 juta-4,2 juta untuk tiap sesi.

Kamis, 26 Januari 2012

Semburan Sperma ke Luar Bisa Mencapai 2 Meter

Saat mengalami orgasme, pria akan menyemburkan sperma dengan kekuatan dan kecepatan yang beragam. Jangkauannya juga tak sama, ada yang hanya menetes beberapa centimeter di depannya namun ada juga yang bisa mencapai jarak nyaris 2 meter jika disemburkan ke luar atau bukan ke pasangannya.

Prof Alfred C Kinsey, peneliti dari Indiana University mengungkap hal itu dalam penelitiannya tahun 1998. Dari ratusan pria yang ia teliti, 60 persen hanya mampu menyemburkan atau bisa dibilang 'meneteskan' sperma pada jarak beberapa centimeter saja.

Namun pada sebagian pria, jarak semburan sperma saat ejakulasi bisa mencapai jarak 7-10 inchi atau sekitar 17-25 cm. Bahkan meski tidak banyak, beberapa pria dalam penelitian ini mampu menyemburkan sperma hingga jarak 150-182 cm atau nyaris 2 meter.

Jarak semburan sperma hingga sejauh itu memang jarang terjadi, sebab dalam penelitian lainnya hampir tidak pernah ada yang melampaui jarak 1 meter. Seksolog asal Amerika Serikat, William H Masters dan Virginia E Johnson mengatakan jarak semburan sperma rata-rata hanya berkisar 30-60 cm.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan jangkauan sperma sulit melewati jangkauan 60 cm. Namun Dr Jerry Kennard dari St John University dalam tulisannya yang dikutip dari About.com, Kamis (26/5/2011) mengatakan jangkauan ejakulasi pada beberapa kasus bisa mencapai 3 kaki atau sekitar 91,4 cm.

Bagaimanapun, pengukuran jarak semburan saat ejakulasi dinilai tidak terlalu banyak memberikan manfaat. Dalam sistem reproduksi, jarak tersebut hampir tidak ada pengaruhnya karena sperma menyembur di dalam vagina yang kedalamannya tak mungkin mencapai hitungan meter.

Jarak yang ditempuh sperma untuk mecapai rahim rata-rata hanya 5 cm, sehingga kecepatan dan jarak 
semburan tidak terlalu mempengaruhi peluang terjadinya pembuahan. Yang penting jumlah spermanya cukup, bentuk morfologisnya normal dan tentu saja gerakannya harus lincah.

Senin, 23 Januari 2012

Ciri-ciri Pria & Wanita yang Palsukan Orgasme

Saat bercinta, pria dan wanita sama-sama bisa memalsukan orgasmenya. Berbagai penelitian pun sudah mengungkapkan soal aksi memalsukan orgasme ini.

Dilansir Fox News, sebuah penelitian dilakukan pada 200 mahasiswa. Dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research itu terungkap, 25% responden pria memalsukan orgasmenya. Alasan utama mereka melakukan hal itu, karena tidak mau menyakiti pasangannya. Sedangkan menurut penelitian dari Temple University, ada 60% wanita yang memalsukan orgasmenya saat bercinta.

Sikap wanita dan pria yang memalsukan orgasme sebenarnya tidak jauh berbeda. Untuk pria, terapis seks Ian Kerner memberikan penjelasannya seperti dilansir dari MSNBC:

1. Saat pria orgasme, tekanan panggulnya mengendur dan otot-otot Mr. Happy mengalami kontraksi, diikuti ejakulasi. Pria mungkin saja pura-pura saat melakukan penetrasi, namun mereka tidak bisa memalsukan momen kontraksi atau ejakulasi.

2. Saat akan dan selama orgasme, detak jantung dan napas pria akan jadi sangat cepat. Pada beberapa pria malah bisa sampai menimbulkan rona kemerahan di tubuhnya. Ujung Mr. Happy juga akan membesar dan testikelnya akan berkontraksi sampai mengunci paha. Jika hal-hal yang dijelaskan Ian di atas tidak terjadi, bisa jadi pasangan Anda memalsukan orgasmenya.

3. Setelah orgasme, Mr. Happy akan cepat kembali ke ukuran normal. Mr. Happy pria juga menjadi sangat sensitf pada sentuhan dan dia sangat lelah. Jadi, perhatikan si dia usai bercinta, apakah tanda-tanda tersebut ada? Kalau tidak, mungkin saja orgasmenya palsu.

Sudah tahu bagaimana sikap pria yang memalsukan orgasme? Kini simak tanda-tanda wanita yang melakoni hal serupa seperti dikutip dari iVillage:

1. Seperti pada pria, klitoris wanita sesaat sebelum mengalami orgasme akan mengeras. Untuk pria yang ingin mengetahui apakah pasangannya memalsukan orgasme atau tidak, lakukan stimulasi klitoris. Saat Anda merasakan klitoris pasangan mengeras, berarti pasangan tidak memalsukannya.

Bukan hanya klitoris saja yang mengeras saat seorang wanita merasakan klimaks. Menurut penelitian jika puting wanita tidak mengeras padahal dia beraksi seperti orgasme, 95% kemungkinannya wanita tersebut memalsukan orgasmenya.

2. Dengarkan napasnya di telinga. Kalau napasnya semakin lama semakin berat, artinya wanita tersebut akan mencapai sesuatu. Napas si wanita semakin lama akan semakin berat saat ia mencapai orgasme. Bukan hanya napas, detak jantung wanita juga akan semakin cepat. Jika kedua hal itu tidak terjadi, bisa jadi wanita tersebut hanya pura-pura orgasme.

3. Pupil mata membesar adalah salah satu tanda wanita mencapai orgasme saat berhubungan intim. Kalau Anda bercinta dengan pasangan di ruangan yang gelap, tentu sulit untuk mengetahui apakah pupil matanya membesar atau tidak. Trik ketiga ini bisa dilakukan di ruangan yang terang.

Saat bercinta, minta pasangan menatap mata Anda. Wanita biasanya mau melakukannya karena merasa itu romantis. Anda harus benar-benar mengingat bagaimana pupil matanya saat orgasme dan bandingkan ketika acara bercinta selesai.

4. Bibir wanita yang mengalami orgasme akan berubah warnanya menjadi semakin merah. Hal tersebut bukan hanya terjadi pada bibir di wajah saja. Bibir vagina pun akan mengalami perubahan warna serupa. Jadi saat Anda mulai melakukan penetrasi, perhatikan warna bibirnya. Lalu bandingkan saat si wanita mencapai orgasme. Jika bibirnya tidak berubah semakin merah, bisa jadi dia memalsukannya.

5. Salah satu yang bisa jadi tanda wanita memalsukan orgasmenya atau tidak adalah dengan melihat bagaimana sikapnya setelah meraih klimaks. Apakah dia langsung bangun dari tempat tidur atau memilih berbaring dulu? Jika pilihannya adalah yang pertama, si wanita kemungkinan besar memalsukan orgasmenya.

Saat mencapai orgasme, efek kimiawi yang akan terjadi mata menjadi sayu dan tubuh lemas. Sehingga biasanya seorang wanita butuh beberapa menit untuk berbaring menikmati momen tersebut.

Setelah mengetahui tanda-tanda aksi memalsukan orgasme, Anda, baik pria maupun wanita, yang ingin menanyakan kebenarannya pada pasangan, sebaiknya berhati-hati. Jangan sampai pertanyaan Anda malah membuatnya terpojok dan sedih. Jika masalah memalsukan orgasme ini belum terlalu mengganggu kehidupan seks Anda dan pasangan, sebaiknya tunda dulu rencana untuk bertanya. Namun kalau sudah mengganggu, carilah waktu yang tepat untuk menanyakannya.

Jumat, 20 Januari 2012

Jika Beda Selera dalam Bercinta

 "Saya kesel sekali kalau pagi-pagi dibangunin cuma untuk diajak berhubungan. Kayaknya suami saya suka sekali berhubungan pada pagi buta. Padahal, saya, kan masih ngantuk. Belum lagi nanti saya harus ke kantor, tetapi suami sama sekali enggak pengertian," keluh seorang istri.

Anda mungkin pernah punya pengalaman serupa. Pasangan Anda mengajak berhubungan intim pada waktu-waktu yang tak Anda inginkan. Atau, ia meminta Anda melakukan posisi tertentu, sementara Anda sama sekali tak suka dengan posisi itu. Atau, Anda maunya berhubungan dalam keadaan gelap-gulita, sementara si pasangan lebih suka terang benderang. Dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan yang kerap terjadi dalam kehidupan seksual suami-istri.

Sebenarnya, perbedaan ini wajar-wajar saja. Sebagaimana halnya perbedaan lain yang umum terjadi dalam kehidupan perkawinan, seperti selera makan dan berbusana, hobi, minat, kebiasaan sehari-hari, dan mendidik anak. Justru dengan adanya perbedaan-perbedaan itu, suami dan istri jadi dapat lebih mengenal dan memahami pasangannya. Begitu pun perbedaan dalam soal selera bercinta.

Kendati demikian, jika soal beda selera ini tak menemukan titik temu, bisa-bisa hubungan intim lantas menjadi kegiatan yang dipaksakan. Ujung-ujungnya, keharmonisan rumah tangga pun bisa terganggu.

Diskriminasi suami-istri
Menurut seksolog Prof Dr J Alex Pangkahila, sebagian besar pasangan suami istri (pasutri) mengidamkan mutu perkawinan yang bahagia, tetapi tak satu pun yang memimpikan bagaimana menciptakan suasana erotis. "Sebagian besar dari mereka hanya tahu bahwa hubungan intim pada pasutri semata hanya proses masuknya alat kelamin pria pada vagina," ujar Alex. Padahal, lanjutnya, yang diharapkan pasutri, khususnya wanita, ialah kemesraan dalam bercinta.
Beberapa ahli mengatakan, jika tak dipupuk dengan baik, bercinta hanya mampu bertahan selama empat tahun perkawinan. "Sesudah empat tahun, sering terjadi kejenuhan. Mulai timbul masalah dalam hubungan intim dan timbul perbedaan yang sulit ditolerir," terang Alex.
Hanya, masalah ini tak dimunculkan pasutri karena pengaruh lingkungan agamais dan adat yang kuat. "Secara turun-temurun dipercaya oleh masyarakat bahwa perkawinan merupakan penyerahan istri untuk hubungan seksual dan istri tak pernah mengambil inisiatif untuk minta bermesraan dengan suami," sambungnya.

Dalam bahasa lain, sejak semula sudah ada diskriminasi antara suami dan istri dalam menikmati hubungan intim meski akhirnya sebagian pasutri menikah dengan dasar cinta, kata Alex, "Tapi, ternyata tak selamanya cinta akan membuahkan hubungan intim yang harmonis."

Karena itu, Alex menekankan, cobalah untuk menanyakan pada diri Anda, apakah Anda cukup akrab dengan pasangan yang Anda cintai? Sebab, "Dari keakraban ini, suami dan istri akan mengetahui bagaimana pikiran, emosi, dan seksualitas pasangannya. Juga, akan diketahui adanya perbedaan keinginan antara diri dan pasangannya," tutur doktor lulusan Universitas Airlangga Surabaya dengan predikat sangat memuaskan ini.

Apalagi, sambung Alex, hubungan pasutri harus memiliki reciprocity (timbal balik) atau take and give. "Hubungan intim yang hanya badaniah nilainya kurang bila tak disertai pikiran dan emosi. Hubungan intim semacam ini hanya betul-betul hubungan badan, bukan hubungan intim," kata ahli seksologi kedokteran dari Institute of Family and Sexological Sciences di Leuven, Belgia, (1983) ini.
Wanita menginginkan intimasi
Sebenarnya, kata Alex, semua perbedaan dapat diatasi asal pasutri betul-betul melakukan hubungan intim sesuai dengan prosesnya. Nah, proses hubungan intim yang baik ini harus melalui beberapa tahapan. Di antaranya, bercumbu (romance), perabaan (sensuality), pemijatan (sexuality), dan yang terakhir ialah hubungan seksual yang sebenarnya (sex).

"Yang prinsip justru bagaimana menyamakan persepsi bahwa hubungan intim sebenarnya bukan hanya soal masuknya penis ke vagina," ujar Alex.
Dari pengalaman praktiknya, Alex menemukan, perbedaan kehidupan seksual pada pasutri lebih banyak disebabkan para suami ingin segera melakukan hubungan intim yang sebenarnya, yakni ingin segera memasukkan penis ke vagina, sedangkan wanita lebih menyukai melakukan hubungan intim dari proses awal, yaitu bercumbu.
"Ini memang bisa dimaklumi sebab perubahan fisiologis pada wanita dari fase tak terangsang menjadi fase terangsang perlu waktu lebih lama dibandingkan dengan pria," terangnya. Hanya saja, perbedaan ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan kenikmatan yang dialami pasutri, di mana umumnya wanitalah yang menderita.

Selain itu, masih ada kemungkinan terjadi perubahan perilaku seksual pada pasutri. "Biasanya ini merupakan suatu variasi, misalnya karena jenuh dengan posisi yang itu-itu saja," tutur Alex. Namun, toh, hal ini tetap tak mengubah proses yang baku tadi. "Perubahan variasi wajar-wajar saja sebab proses ini akan diperkaya dengan proses belajar, baik dari pengetahuan maupun dari pengalaman melakukan hubungan intim secara rutin kepada pasangan," papar guru besar tetap di bidang fisiologi kedokteran Universitas Udayana sejak 1994 ini.

Sementara perbedaan yang tak prinsip dapat diatasi dengan melakukan latihan penyesuaian ataukondisioning. Penanganannya dengan cara konsultasi dan pemeriksaan pranikah, serta pemberian informasi tentang perilaku seksual agar punya pemahaman yang sama. Pasutri juga perlu mengikuti program pelatihan sebagai suami dan sebagai istri, khususnya untuk meningkatkan potensi seksual.

Selasa, 17 Januari 2012

Manusia Tak Pernah Sepakat Soal Definisi Hubungan Seks

Hubungan seks punya pengertian sangat luas, terlebih dengan banyaknya variasi yang bisa dilakukan. Ada yang menilai seks oral tidak termasuk hubungan seks, ada juga penilaian yang lebih ekstrem yakni penetrasi penis ke vagina bukan hubungan seks jika memakai kondom.

Dalam sebuah survei diIndiana University, 484 responden yang berusia 18-96 tahun dimintai penilaian atas berbagai aktivitas seksual. Para responden diminta menentukan, apakah aktivitas tersebut termasuk hubungan seks atau bukan.

Sudah bisa diduga, sebagian besar responden menilai penetrasi penis ke vagina merupakan bentuk hubungan seks. Penilaian ini disepakati oleh sekitar 82 persen dari seluruh responden tanpa membedakan kelompok usia.

Temuan yang agak mengejutkan adalah, 11 persen responden menilai bahwa penetrasi tidak digolongkan sebagai hubungan seks jika pihak pria tidak mencapai orgasme. Bagi kelompok ini, hubungan seks mensyaratkan terjadinya orgasme pada pria.

Agak berbeda dengan penelitian terdahulu, 70 persen responden dalam penelitian ini menilai seks oral tetap termasuk bentuk lain dari hubungan seks. Dalam penelitian terdahulu, 80 persen responden wanita menolak seks oral disebut hubungan seks.

Ketika dikelompokkan berdasarkan usia, terdapat perbedaan persepsi antara responden yang masih muda dan yang sudah tua soal definisi hubungan seks. Dibanding yang sudah tua, responden yang lebih muda punya lebih banyak kriteria soal hubungan seks.

Misalnya soal penggunaan kondom, 100 persen responden berusia 19-29 tahun menilai hubungan seks 'tidak sah' jika dilakukan dengan kondom. Sementara di kelompok usia 65 tahun ke atas, penetrasi penis ke vagina tetap disebut hubungan seks, dengan atau tanpa kondom.

Soal seks anal (penis masuk ke anus), 80 persen responden yang lebih muda menilainya sebagai hubungan seks jika dilakukan tanpa kondom. Sementara bagi kelompok usia 65 tahun ke atas, hanya 50 persen yang sepakat jika seks anal disebut hubungan seks.

Sabtu, 14 Januari 2012

Kama Sutra Versi Baru Tidak Lagi Melulu Seks

Kama Sutra terlanjur identik dengan urusan seks, padahal sebagian besar isi kitab tersebut malah membahas gaya hidup dan hubungan sosial antar manusia. Agar tidak terlalu 'ngeres', terjemahannya dalam Bahasa Inggris akan direvisi tahun ini.

Dalam versi terbaru yang akan terbit Februari 2011 tersebut, penekanan akan diperbanyak di bagian-bagian yang membahas persoalan-persoalan hidup selain seks. Sebagaimana teks aslinya yang berbahasa Sansekerta, sebenarnya hanya ada 1 dari 7 bab dalam kitab yang disusun berdasarkan ajaran Hindu ini membahas seks.

"Saya berusaha agar terjemahan terbaru ini bisa semirip mungkin dengan kitab aslinya, tapi dengan bahasa yang sesuai dengan zaman sekarang," ungkap penulis Kama Sutra versi terbaru, AND Haksar yang sehari-harinya merupakan penerjemah profesional untuk teks-teks Sansekerta.

Dikutip dari Telegraph, Rabu (19/1/2011), hal-hal yang dibahas dalam terjemahan terbaru ini antara lain panduan bergaul bagi pria dan wanita. Misalnya dalam salah satu sub-bab, wanita disarankan untuk tidak bergaul dengan pria yang banyak bicara dan napasnya bau gagak.

Pada sub-bab yang lain, wanita dianjurkan untuk memilih pria yang punya penghasilan tetap, penuh stamina untuk bercinta, mandiri dan tidak kecanduan minum alkohol. Adanya anjuran yang berhubungan dengan alkohol menunjukkan bahwa terjemahan baru Kama Sutra lebih menonjolkan gaya hidup ketimbang seks itu sendiri.

Kama Sutra yang asli merupakan kitab kuno dari India yang terdiri dari 7 bab dan ditulis berdasarkan filosofi Hindu. Ada banyak versi yang beredar berikut kisah yang melatarbelakanginya, namun yang banyak diakui adalah karangan seorang filsuf India, Mallanaga Vatsyayana.

Nama kitab ini terdiri dari 2 kata, yakni Kama yang berarti hasrat atau nafsu dan Sutra yang artinya rangkaian. Namun dari ketujuh bab dalam kitab ini, panduan bercinta yang meliputi berbagai variasi dan posisi hubungan seks hanya dibahas di bab II. Sisanya lebih banyak membahas hubungan sosial antara pria dan wanita.

Sementara itu terjemahan dalam Bahasa Inggris juga ada berbagai macam versi, namun yang paling banyak digunakan adalah karya seorang prajurit sekaligus ilmuwan asal Inggis, Sir Richard Francis Burton. Terjemahan itu ia tulis pada abad ke-19 dan masih banyak digunakan hingga saat ini.

Rabu, 11 Januari 2012

Pria Indonesia Masuk Kategori Ereksi Jenis Sosis

Kepuasan seksual sering dikaitkan dengan masalah ereksi yang berimplikasi pada kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga. Dari hasil survei banyak pria di Indonesia yang tidak menyadari bahwa dirinya termasuk 'sosis man'.

Fakta ini berdasarkan surveiAsia Pacific Sexual Health and Overall Wellness (AP SHOW) yang dilakukan di 13 negara terhadap 2016 pria dan 1941 wanita. Di Indonesia sendiri dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2008 pada 578 pria dan wanita.

Dari hasil survei diketahui bahwa 1 dari 4 pria percaya bahwa kekerasan ereksi yang dialaminya masih kurang optimal dan tergolong dalam Erection Hardness Score (EHS) level 3, sehingga diberi julukan 'sosis man'.

Erection Hardness Score (EHS) adalah tes mandiri yang sederhana, tervalidasi dan menunjukkan kelas kekerasan ereksi dengan ukuran berskala 4.

EHS digolongkan menjadi 4 grade, yaitu:

  1. Grade 1: Penis bisa membesar tapi tidak mengeras, yang diibaratkan seperti 'tapai'. Grade ini termasuk pada disfungsi ereksi berat.
  2. Grade 2: Penis keras namun tidak cukup keras untuk penetrasi, yang diibaratkan seperti 'pisang'. Grade ini termasuk disfungsi ereksi sedang.
  3. Grade 3: Penis cukup keras untuk penetrasi namun tidak sepenuhnya keras, yang diibaratkan seperti 'sosis'. Grade ini termasuk suboptimal atau disfungsi ereksi ringan.
  4. Grade 4: Penis keras seluruhnya dan tegang sepenuhnya, yang diibaratkan seperti 'timun'. Grade inilah yang diharapkan pada pria, sehingga bisa mendapatkan kepuasan seksual kedua pasangan.

"Banyak pria di Indonesia mengalami kekerasan ereksi yang tidak optimal (EHS 3) namun tidak menyadarinya karena masih dapat melakukan hubungan seksual," ujar Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS, Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), dalam acara konferensi pers peluncuran kompetisi 'Indonesia SweetHard', di Djakarta Theatre Building, Jakarta, Rabu (9/6/2010).

Padahal, menurut Prof Wimpie yang juga merupakan pengajar di Bagian Andrologi dan Seksologi, Pusat Studi Anti-Aging Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, kondisi tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan disembuhkan. Hal ini sebenarnya bisa menjadi masalah dalam rumah tangga bila tidak segera diatasi.

Dari hasil survei AP SHOW menyebutkan bahwa terdapat korelasi antara kekerasan ereksi dan kualitas hidup. Semakin tinggi kepuasaan pria dan wanita dengan kekerasan ereksi, semakin tinggi pula kepuasan seksual, kehidupan cinta dan kualitas hidup secara keseluruhan, kebahagiaan dalam hidup berkeluarga dan dalam peran individu sebagai suami atau istri.

Penelitian AP SHOW juga menunjukkan bahwa pria dengan kekerasan optimal (EHS skala 4) lebih sering melakukan hubungan seksual, dan lebih merasa puas serta memiliki pola pikir yang positif atas kehidupan, dibandingkan dengan pria yang hanya mencapai EHS skala 3 atau suboptimal.

Namun, kebanyakan pria dengan kekerasan ereksi tidak optimal (EHS 1-3) merasa tertekan, malu dan khawatir untuk mencari pengobatan disfungsi ereksi. Pria-pria tersebut malah mencari pengobatan sendiri tanpa konsultasi dokter, dan hal itu justru dapat memperparah kondisi mereka.

Dengan banyaknya pengetahuan yang diperoleh, diharapkan pasangan suami istri tidak takut atau malu lagi untuk berkomunikasi dengan pasangan dan berkonsultasi kepada tenaga ahli, khususnya kepada seksolog dan androlog apabila memiliki masalah ereksi.

Sebenarnya, mayoritas pria dengan EHS 3 (sosis man) atau sekitar 91 persen ingin meningkatkan kepuasan seksualnya. Bahkan tidak hanya pria, pasangan wanitanya pun ingin mendapatkan kepuasan tersebut.

Dengan pengobatan disfungsi ereksi yang efikasinya (manfaat) telah terbukti secara klinis, dapat memberi kualitas ereksi yang lebih baik.

Efikasi yang terbukti klinis dimaksudkan dengan pengobatan yang dapat bekerja setiap saat, memberi ereksi yang kuat dan tahan lama, serta memberi kepuasan diri dan pasangan, sehingga kehidupan seks pun akan berjalan lebih baik.

Minggu, 08 Januari 2012

Obat Pereda Nyeri Bisa Atasi Ejakulasi Dini

Masalah ejakulasi dini bisa diatasi dengan obat-obatan. Pilihan obatnya kini makin beragam, uji coba di Eropa menunjukkan salah satu obat pereda nyeri mampu mengatasi masalah seksual yang banyak menyerang pria dewasa.

Sebuah obat baru dengan merek dagang Zertane baru-baru ini lolos uji klinis di Eropa untuk mengatasi ejakulasi dini. Obat yang diproduksi Ampio Pharmaceuticals tersebut tidak perlu dikonsumsi secara rutin, cukup diminum sesekali ketika akan berhubungan seks.

Dari sisi formulasi, obat ini sebenarnya tidak benar-benar baru. Zat aktif yang terkandung di dalamnya adalah Tramadol HCl, senyawa opioid yang selama ini banyak dipakai dalam berbagai obat pereda nyeri dengan intensitas sedang hingga berat.

Sebagai obat antinyeri, Tramadol HCl sudah banyak digunakan di dunia farmasi dan kedokteran sejak tahun 1990-an. Sama seperti narkotika, obat ini bekerja secara sentral di susunan saraf pusat di otak dalam menghambat proses terbentuknya rasa nyeri.

Ampio Pharmaceutical sendiri merupakan perusahaan farmasi yang mengkhususkan diri dalam reposisi obat. Sebelumnya, perusahaan ini juga beberapa kali meneliti obat-obat lama yang sudah mendapatkan izin edar agar mendapat izin baru untuk indikasi yang berbeda.

Dengan suksesnya uji klinis pada pria yang bermasalah dengan ejakulasi dini, Ampio berharap obat ini bakan mendapat izin edar di Eropa dalam waktu dekat. Meski begitu, perusahaan asal Denver ini justru tidak berminat untuk memasarkannya di Amerika.

Sementara itu, ejakulasi dini termasuk problem seksual paling banyak dialami oleh pria dewasa di usia produktif. Dikutip dari Reuters, Rabu (25/5/2011), ejakulasi dini diderita oleh sekitar 23 persen pria di seluruh dunia dengan rentang usia antara 18-79 tahun.

Kamis, 05 Januari 2012

Penyebab Kematian Saat Bercinta

Kematian bisa datang kapan saja, tak terkecuali saat berada di puncak kenikmatan hubungan seksual. Beberapa kasus kematian mendadak menimpa banyak orang saat menjalankan aktivitas seksual tertentu yang sebagian besar akibat serangan jantung.

Orgasme seksual yang terjadi lewat intercourse(sanggama) maupun masturbasi dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Bagi yang punya masalah dengan hipertensi maupun lemah jantung, kondisi ini bisa memicu kematian mendadak atau sudden death.

Raja terakhir Bangsa Hun di Eropa, Atilla tercatat dalam sejarah sebagai bukti kedahsyatan orgasme yang mematikan. Raja yang bahkan sangat ditakuti Bangsa Romawi ini tewas di abad ke-5, bukan dalam peperangan melainkan saat berhubungan seks dengan permaisurinya.

Tokoh moderen yang juga meninggal akibat serangan jantung saat berhubungan seks adalah mantan wakil presiden Amerika Serikat, Nelson Rockefeller. Tokoh lainnya yang senasib antara lain Jack McConaughey (ayah kandung aktor Matthew McConaughey) dan mantan presiden Prancis Felix Faure.

Kematian mendadak saat melakukan aktivitas seksual juga banyak disebabkan karena tercekik. Kasus ini umumnya menimpa penderita autoerotic asphyxiation, yakni penyimpangan seks yang membuat seseorang hanya bisa mencapai orgasme ketika saluran napas disumbat misalnya dengan mengikat leher.

Penyimpangan semacam ini jugalah yang menewaskan aktor kenamaan David Carradine secara tragis di sebuah hotel di Thailand pada Juni 2009. Karena tak ada tanda-tanda penganiayaan, diduga kuat David tewas saat melakukan masturbasi di kamar mandi dengan melilitkan dasi di lehernya.

Selain David, penyimpangan ini tampaknya juga diderita vokalis grup band INXS, Michael Hutchence yang ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana dan leher tercekik ikat pinggang tahun 1997. Dugaan penyimpangan seks disampaikan oleh pacarnya saat itu, Paula Yates meski polisi lebih fokus pada dugaan overdosis obat terlarang.

Meski serangan jantung dan penyimpangan seks adalah penyebab paling umum kematian mendadak saat berhubungan seks, sebenarnya ada berbagai kemungkinan penyebab lainnya.

Dikutip dari Newsofap, Senin (10/1/2011), berikut ini beberapa penyebab seseorang tewas saat berhubugan seks.

1. Keracunan gas beracun Gas karbon monoksida (CO) merupakan racun mematikan yang dihasilkan oleh asap knalpot. Bagi pasangan yang gemar berhubungan seks di dalam mobil, gas ini menjadi ancaman terutama jika membiarkan mesin mobil menyala di ruangan tertutup.

Salah satu korbannya adalah Jose Agustino Noha, petugas kamar jenazah di Amerika yang ditemukan mati lemas dalam kondisi tanpa busana bersama pasangannya. Bukan lemas karena kelelahan, keduanya keracunan gas CO saat bercinta di dalam mobil jenazah yang diparkir dalam kondisi mesin menyala.

2. Sadomasokis yang kelewat sadis Sadisme dan masokisme (sadomasokisme) merupakan bentuk fantasi seksual yang melibatkan penyiksaan dalam berhubungan seks. Beberapa orang hanya bisa merasa puas dengan melihat pasangannya diikat dan disiksa, sebagian lagi justru menikmati ketika tubuhnya dicambuki atau ditetesi lilin panas.

Kirsten Taylor, gadis 29 tahun asal Pennsylvania tewas di tangan suaminya Toby akibat fantasi brutal semacam ini. Toby menjepit kedua puting Kirsten dengan kawat, lalu mengalirinya dengan listrik bertegangan tinggi. Toby akhirnya dipenjara dengan tuduhan pembunuhan yang disengaja.

3. Mabuk alkohol Di bawah pengaruh alkohol, segala sesuatu bisa terjadi di luar kontrol kesadaran. Bagi sebagian orang, gairah seks bisa meningkat hingga level yang tak tertahankan ketika sedang mabuk minuman keras.

Sepasang kekasih di Namibia yang kebetulan sedang mabuk berat ini misalnya, nekat berhubungan seks di tengah jalan tanpa menyadari ada truk besar yang akan melintas. Keduanya terlindas dan tewas seketika, sementara sang sopir truk didakwa kurang berhati-hati dalam mengemudi.

4. Libido tinggi Beberapa orang dilahirkan dengan libido atau gairah seks yang menggebu-gebu, sehingga tidak mudah terpuaskan oleh pasangannya. Kondisi semacam ini disebut hiperseks dan kadang-kadang menghadirkan masalah tersendiri dalam kehidupan seksual seseorang.

Robert Ashitey misalnya, pria 30 tahun asal Ghana ini tak harus dipenjara jika seandainya mampu mengontrol libidonya. Suatu ketika ia mengajak sang istri untuk bercinta dengan hebatnya, sampai-sampai tak menyadari bahwa wanita yang memang sudah berusia 75 tahun tersebut akhirnya mati kelelahan.

5. Variasi ekstrem Untuk mengatasi kejemuan, sah-sah saja pasangan suami istri melakukan hubungan seks di tempat-tempat yang tidak lazim seperti di toilet atau bahkan di dalam lift. Namun tempat-tempat berisiko tinggi tentu harus dihindari, misalnya di atap rumah pada pagi hari yang sudah pasti licin karena berembun.

Sepasang pria dan wanita di South Carolina, Amerika tampaknya kurang memperhitungkan risiko tersebut hingga akhirnya ditemukan tewas terjatuh oleh seorang sopir taksi yang melintas. Keduanya dalam kondisi tanpa busana, sementara baju dan celananya berada di atap rumah yang tingginya sekitar 15 meter.

6. Bercinta dengan hewan Zoofilia merupakan bentuk penyimpangan seks yang membuat seseorang terangsang untuk bersetubuh dengan binatang. Karena desain alat kelamin pada masing-masing spesies tidak selalu cocok, bentuk penyimpangan seks ini juga bisa menyebabkan seseorang meregang nyawa.

Seorang pria di Washington tewas akibat perdarahan dalam di usus, sementara hasil visum menunjukkan anusnya sobek akibat disetubuhi kuda peliharaannya. Investigasi pihak berwajib mengungkap pria itu memang kecanduan film porno, khususnya yang mempertontonkan hubungan seks dengan manusia dengan binatang.

Senin, 02 Januari 2012

Fantasi Seks Aneh si Fetisisme

Memiliki fantasi dalam berhubungan seks memang terjadi pada hampir setiap orang, terutama kaum pria. Namun bila seseorang memiliki fantasi atau memuja benda mati secara berlebihan untuk kepuasan seks berhati-hatilah karena bisa pertanda mengalami gangguan jiwa.

Orang yang memuja benda atau berfantasi berlebihan demi kepuasan seksual didiagnosa dengan fetisisme seksual. Fetisisme adalah suatu bentuk parafilia, yaitu gangguan psikologis yang melibatkan beberapa jenis hasrat seksual obsesif.

Fetisisme merupakan kelainan yang menggunakan benda non-seksual, benda mati atau bagian dari tubuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seks. Dan menurut American Psychiatric Association (APA), fetisisme merupakan bentuk gangguan jiwa.

Dilansir dari Livestrong, Rabu (13/10/2010), berikut 10 fantasi aneh yang dialami penderita fetisisme:

1. Furry Fandom
Furry fandom adalah klasifikasi yang diberikan kepada orang yang suka berdandan atau menonton orang dengan pakaian hewan. Orang yang menderita fandom ini biasanya suka menonton pornografi atau melakukan hubungan seksual dengan orang yang berpakaian seperti hewan. Terkadang ia hanya melibatkan sentuhan non-seksual atau menggosokkan anggota tubuh pada kostum hewan tersebut.

2. Teratofilia
Teratofilia adalah daya tarik seksual untuk menjadi cacat atau memiliki kondisi yang mengerikan. Salah satu jenis teratofilia adalah acrotomofilia, yaitu daya tarik seksual untuk diamputasi. Orang yang tertarik untuk diamputasi demi mendapatkan kepuasan seksual secara khusus digolongkan dalam fetisisme amputasi.

3. Urolagnia
Urolagnia adalah fetisisme yang dialami orang ketika mendapatkan kenikmatan seksual dari buang air kecil atau menonton orang lain buang air kecil. Dalam beberapa kasus ini dapat menyebabkan urophagia, yaitu orang yang suka mengonsumsi urine.

4. Emetofilia
Orang dengan kondisi ini mendapatkan kenikmatan seksual dengan muntah atau melihat muntahan orang lain. Orang dengan kondisi ini menganggap muntah dapat membangkitkan emosi yang kuat untuk tujuan seksual.

5. Fetisisme darah (Blood Fetish)
Orang dengan kondisi ini bisa mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat seseorang berdarah, biasanya berdarah dan tak mengenakan pakaian. Blood fetish sering disertai dengan menjilat atau minum darah dari orang lain. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggigit atau menggunakan pisau cukur.

6. Coprofilia
Coprofilia adalah kenikmatan seksual yang berasal dari kotoran. Orang dengan kondisi ini mendapatkan kenikmatan seksual dengan buang besar pada pasangannya, biasanya di mulut, yang disebut 'human toilet'. Coprofilia juga dapat mencakup coprophagia, yaitu orang yang mengonsumsi tinja. Hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

7. Crush Fetish

Orang dengan kondisi ini bisa mendapatkan rangsangan seksual dengan menghancurkan benda atau menumbuh serangga kecil hingga mati.

8. Klismafilia

Orang dengan klismafilia mendapat kesenangan seksual yang berasal dari enema (pemasukan cairan ke dalam kolon melalui anus). Kondisi ini kadang-kadang dianggap sebagai bentuk masturbasi dubur.

9. Necrofilia
Orang dengan kondisi necrofilia mendapatkan daya tarik seksual pada mayat manusia. Orang dengan kondisi ini sering menggali kuburan untuk mencuri dan melakukan hubungan seksual dengan mayat.

10. Anthropophagolagnia

Orang dengan anthropophagolagnia akan mendapatkan kenikmatan seksual dengan aktifitas perkosaan. Orang dengan kondisi ini akan berusaha memperkosa pasangannya bahkan dalam beberapa kasus juga membunuhnya.

Pengobatan untuk orang dengan fetisisme tidaklah mudah dan sering tidak dapat dicari. Banyak orang yang pasrah menerima dan membiarkan kondisi fetisisme tersebut, serta berusaha untuk mengelolanya untuk mencapai kepuasaan seksual.

Tapi ada beberapa pilihan cara yang dapat digunakan untuk terapi fetisisme, yaitu:
Psikoanalisis dan psikoterapi Hipnosis Terapi perilaku Terapi kognitif Terapi obat