Kamis, 28 Juni 2012

5 Posisi Bercinta yang Menjelaskan Sifat Pria

Pernahkah terpikir di benak Anda bahwa posisi bercinta yang diterapkan pasangan ternyata menjelaskan karakter dirinya? Seksualitas seseorang berkembang sesuai kedewasaannya, ada yang melaluinya dengan cepat adapula yang lambat. Pendewasaan diri dan pembentukan watak ini nampaknya secara tidak sadar terbawa dari caranya memilih posisi bercinta.

Dikutip dari situs AskMen, ada lima posisi bercinta yang paling umum dan sering digunakan pria. Kelima posisi ini secara garis besar menjelaskan bagaimana karakter dan sifatnya.

1. Doggy Style
Posisi ini melambangkan rasa tidak hormat terhadap wanita. Ketimbang memberikan perlakuan kasih sayang, posisi ini cenderung berkesan 'merendahkan'. Diduga pria yang menyenangi posisi ini, mengalami banyak penolakan saat ia tumbuh dewasa, entah itu penolakan dari lawan jenis, teman-temannya, maupun keluarga. Ia melampiaskan rasa kekecewaannya dalam posisi ini. Posisi ini kerap digunakan oleh para 'player' yang hanya mencari cinta satu malam, yang jelas tidak mengerti makna cinta sejati dan kesetiaan.

2. Misionaris
Posisi klasik dan tradisional dalam bercinta, membuatnya dinamakan 'misionaris' (hanya menjalankan misi). Pria yang menggunakan posisi ini biasanya tipe yang konservatif, tidak berani mengambil risiko dan senang mengikuti peraturan dalam hidupnya. Ia tidak menganggap aktivitas seksual sebagai sesuatu hal yang penting namun hanya sebagai kewajiban yang dilakukan oleh suami istri. Posisi ini juga mengartikan bahwa ia pasangan yang cenderung monoton, namun mengagumi Anda sebagai pasangannya.

3. Cowgirl
Bisa dibilang posisi ini adalah favorit pria pemalas. Bagaikan anak tunggal yang selalu dipenuhi segala permintaannya, posisi ini menuntut kerja keras dari pihak wanita. Pria yang gemar menerapkan posisi ini cenderung hidup nyaman dan jarang ingin berusaha lebih untuk kehidupan yang lebih baik. Diduga pria ini akan mengandalkan pasangannya terus-menerus dalam membuat segala keputusan. Posisi ini juga mengartikan bahwa ia tipe pria yang ingin segala sesuatunya cepat diselesaikan, apapun cara yang mesti ditempuh.

4. Spooning
Bagi pria yang menyenangi posisi ini, berarti ia senang berada dalam subuah hubungan yang mengikat. Selama hidupnya diperkirakan ia mengalami masa-masa yang sulit, namun ia berhasil membangun rasa percaya diri dan mandiri. Menjalani hidup sendiri merupakan hal yang mustahil dilakukan baginya. Itulah sebabnya ia sangat memuja pasangannya, dan seakan tidak ingin lepas darinya. Sayangnya tipe ini cenderung posesif dan penuh rasa cemburu. Ia akan panik saat Anda tidak memberi kabar ataupun menghilang hanya sebentar saja.

5. Kucing
Posisi ini dilakukan dengan wanita berbaring tengkurap, dan kemudian sang pria melakukan penetrasi dari atas dengan tumpuan tangan yang lurus seperti berpose yoga. Mirip dengan posisi doggy-style dengan pendekatan spooning. Tidaklah heran posisi ini difavoritkan dalam buku ilmu seks tantrik. kabarnya, posisi ini menandakan pria tersebut tidak perduli dengan hal-hal duniawi, namun spiritual. Ia sangat mengutamakan keseimbangan dalam kehidupan maupun percintaan. Tipe pria yang sabar namun mudah kehilangan arah saat pasangannya tidak perduli lagi akan dirinya.

Senin, 25 Juni 2012

Hal-hal Unik yang Disukai Pria Sebelum Bercinta

Kebanyakan pria memang suka melihat wanita cantik berbalut bikini atau lingerie seksi. Tapi saat bercinta, ada hal-hal lain yang lebih ia sukai, yang bisa membangkitkan gairah seksnya dalam sekejap.

Menariknya, hal-hal tersebut tidak selalu melibatkan tampilan fisik yang sempurna. Ada beberapa faktor yang mungkin tidak pernah Anda kira sebelumnya, yang disukai pria saat melihat sang istri di tempat tidur. Ini dia faktor-faktornya, seperti yang dikutip dari Times of India.

1. Lingerie dengan Warna Berbeda
Anda tidak harus memakai lingerie dengan warna senada, atau mengenakan kamisol dan celana dalam sesuai pasangannya saat akan bercinta. Aktivitas bercinta juga bisa jadi lebih menyenangkan jika Anda mengenakan lingerie yang tidak satu set. Misalnya, kamisol warna merah dipasangkan dengan celana dalam warna biru. Bisa juga gaun pendek satin warna hitam dengan coat chiffon warna krem. Mengenakan lingerie berwarna kontras, bisa membuat si dia 'terkejut' dan membangkitkan hasrat bercintanya.

2. Humor
Aktivitas bercinta tidak hanya melibatkan fisik, tapi juga akal. Sebelum memulai bercinta atau saat foreplay, selipkan humor soal seks yang menggelitik. Anda juga bisa berinisiatif mengadakan games di tempat tidur. Siapa yang kalah, harus menuruti kemauan yang menang. Bentuk permainan bisa dengan kartu remi, UNO atau tebak-tebakan. Dengan begitu, hubungan seks jadi tidak monoton dan membosankan.

3. Keterbukaan Soal Seks
Anda tidak perlu malu membicarakan seks secara frontal dengan pasangan. Toh, dia adalah suami Anda sendiri. Tidak harus menciptakan situasi yang serius saat membicarakannya. Mengobrollah dengan santai, apa saja yang Anda inginkan dan tanyakan juga apa yang dia harapkan dari hubungan seks kalian selama ini. Bicarakan sambil mengelus dadanya, memainkan rambut atau berbisik di telinganya. Sambil berbicara seks, gairah bercintanya juga akan bertambah.

4. Kematangan Emosional
Coba latih diri Anda untuk lebih peka terhadap perasaan pasangan saat bercinta. Terkadang, stres atau depresi karena masalah di kantor bisa terbawa juga di kamar tidur. Jika Anda merasa ada sesuatu yang berbeda dari pasangan --misalnya dia terlihat murung atau tidak bersemangat-- tak ada salahnya menanyakan keadaannya. Dia akan memandang Anda sebagai wanita yang perhatian dan matang secara emosional karena tidak mementingkan kepuasan fisik semata.

5. Memakai T-Shirt Longgar
Selain lingerie, memakai T-shirt longgar yang memperlihatkan sebagian bahu juga bisa membuat Anda terlihat seksi. Beberapa pria malah menganggap istrinya terlihat lebih 'menggoda' saat ia mengenakan kemeja putih atau kaus longgar yang memperlihatkan siluet tubuhnya.

6. Rambut yang Berantakan
Siapa bilang Anda harus tampil sesempurna mungkin saat akan bercinta? Anda bukan mau pergi ke pesta atau ke kantor yang mengharuskan berpenampilan rapi. Di atas tempat tidur, wanita dengan rambut acak dan sedikit bergelombang justru akan lebih terlihat seksi. Bagi pria, melihat sang istri tampil apa adanya adalah pembangkit gairah seks paling hebat.

Jumat, 22 Juni 2012

Lihat Suami Cuci Piring Bisa Tingkatkan Gairah Seks

Gairah seksual bisa saja sewaktu-waktu hilang pada setiap pasangan menikah. Berbagai hal bisa jadi penyebabnya, diantaranya stres, jarang berduaan atau bosan.

Meskipun hal yang wajar, jangan biarkan kondisi ini berlangsung terlalu lama karena bisa memberi dampak buruk pada keharmonisan rumah tangga. Anda dan pasangan sebaiknya segera mencari cara agar kehidupan seks dan asmara kembali hangat dan mesra.

Banyak jalan menuju Roma, banyak pula cara yang bisa dicoba. Dikutip dari Times of India, ada empat cara unik dan romantis untuk membantu Anda dan pasangan kembali meraih gairah bercinta.
Â
1. Minta Suami Membantu Pekerjaan Rumah Tangga
Apa hubungannya mengerjakan tugas rumah tangga dengan peningkatan gairah seksual? Menurut pendiri website parenting Netmums.com, Siobhan Freegard, berdasarkan riset terhadap ribuan wanita --tentang hal-hal apa yang bisa meningkatkan libido mereka dengan cepat-- pria yang melakukan pekerjaan rumah tangga masuk dalam daftar. Dari hasil riset, melihat suaminya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring atau menidurkan anak bisa cepat membangkitkan gairah seksual wanita.

Kenapa? Hal itu karena, pria yang mengerjakan tugas wanita terlihat lebih perhatian dan seksi. Tidak apa sesekali memintanya membantu Anda, asalkan jangan terlalu sering.

2. Sexy Food
Menurut Amy Reily, ahli makanan aphrodisiac dan penulis buku The Love Diet, saat gairah seks menurun, bangkitkan lagi dengan makanan. Seafood merupakan bahan makanan yang baik untuk meningkatkan libido, terutama tiram. Asam amino yang terkandung di dalamnya efektif menaikkan hormon seksual baik untuk pria maupun wanita. Jika kurang suka makanan laut, Anda bisa mengonsumsi seledri, ketimun atau tambahkan bubuk kayu manis pada masakan.

3. Sentuhan Sensual
Mood bercinta bisa cepat bangkit dengan saling menyentuh tubuh pasangan. Anda bisa mendapat kenikmatan seks dengan mengetahui titik-titik erotis di tubuh Anda sendiri. Saat foreplay, sentuhlah bagian tubuh yang menurut Anda bisa menimbulkan rangsangan dan lakukan di depannya. Dengan begitu, dia akan tahu bagian mana yang menjadi titik erotis Anda. Biarkan ia melanjutkannya, hingga gairah bercinta bangkit kembali. Minta juga si dia untuk melakukan hal yang sama.

4. Atur Waktu Berdua Pasangan
"Terkadang, kurangnya gairah seks dalam hubungan asmara, karena pasangan tersebut hanya punya waktu sangat sedikit untuk berduaan saja," jelas Terapis Seks Paula Hall, seperti dikutip dari Daily Mail.

Meskipun sulit, luangkan waktu sebisa mungkin minimal satu hari untuk menikmati momen romantis bersama pasangan. Tentukan jadwal, misalnya sore hari di akhir pekan. Bagi pasangan yang sudah memiliki anak, bisa menitipkan di rumah orangtua atau kerabat dekat. Jangan merasa bersalah karena takut dianggap mengabaikan anak, karena Anda tidak setiap hari melakukannya.

Selasa, 19 Juni 2012

Ini 7 Mitos Seks Tentang Wanita

Ada berbagai mitos seks yang berhubungan dengan wanita. Misalnya, semua wanita punya g-spot atau wanita butuh waktu sangat lama untuk bisa orgasme.

Mitos-mitos di atas belum tentu benar. Anda ingin tahu bagaimana yang sebenarnya? Berikut ini tujuh mitos seks tentang wanita yang diungkap pakar pendidikan seks, Dr. Yvonne K. Fulbright, seperti dikutip dari Fox News:

1. Wanita Butuh Kedekatan Emosional untuk Bisa Bercinta
Mitos di atas memang benar adanya. Wanita butuh keintiman dan keromantisan untuk bercinta dengan pasangannya. Paling penting lagi, wanita menikmati aktivitas tersebut.

Namun sekarang ini, menurut Dr. Yvonne, cukup banyak beberapa wanita yang bercinta tanpa menggunakan perasaan mereka. Wanita-wanita ini melakukannya hanya untuk tujuan tertentu seperti mencari uang.

2. Wanita Butuh Waktu Sangat Lama untuk Orgasme
Dalam urusan gairah bercinta, wanita seringkali dianggap sebagai kura-kura, sementara pria adalah kelinci. Hal itu karena wanita butuh waktu cukup lama untuk bisa klimaks. Sementara pria bisa orgasme hanya dalam beberapa menit bercinta.

Dr. Yvonne mengatakan, wanita yang sudah pernah masturbasi lebih mudah mencapai orgasmenya. Wanita tersebut sudah lebih memahami tubuhnya dan bisa mengatur ritme bercinta dengan pasangannya.

Soal lamanya wanita untuk orgasme hal itu karena rata-rata wanita ingin merasakan ikatan dengan pasangannya saat bercinta. Mereka tidak mau menjadikan aktivitas di tempat tidur itu sebagai sesuatu yang diselesaikan dengan cepat. Untuk merasakan keintiman itu, wanita mau pasangannya berlama-lama memberikan foreplay.

3. Semua Wanita Punya G spot
Dr. Yvonne menegaskan memang benar semua wanita punya G spot. Namun tidak semua G spot tersebut adalah titik rangsang seorang wanita.

"Jadi meskipun pria sudah berusaha untuk merangsang G spot tersebut, tapi ternyata bukan di sana titik rangsangnya, itu tidak akan bisa membuat wanita bergairah," jelas wanita pendiri Sexuality Source Inc itu.

Pakar pendidikan seks itu menyarankan ketimbang pusing mencari G spot, minta pasangan untuk menyentuh titik-titik rangsang lain di tubuh Anda. Usahakan si dia menjelajahi tubuh Anda, sehingga Anda pun akan terkejut sendiri karena ternyata titik tersebut bisa membuat Anda bergairah.

4. Seks Tidak Penting Bagi Wanita
Mitos di atas tidak benar. Seks tentu saja tetap menjadi prioritas bagi wanita. Hanya saja bukan berarti seks adalah segala-galanya dalam sebuah hubungan.

Dalam menjalani suatu hubungan, wanita lebih mengutamakan rasa nyaman, ikatan dan adanya komunikasi. Sementara pria sepertinya tidak bisa hidup tanpa bercinta dengan pasangannya.

Setelah memiliki anak, bagi wanita, seks pun bukan lagi hal yang mereka utamakan. Meskipun tetap menganggap aktivitas itu penting, wanita akan lebih dulu memprioritaskan mengurus anak ketimbang bercinta.

5. Wanita Tidak Suka Oral Seks
Beberapa pria merasa wanita merasa terpaksa memberikan pasangannya oral seks. Kalaupun mau melakukannya, hal itu karena si wanita ada sesuatu yang diinginkannya.

Namun kenyatannya, dalam pandangan Dr. Yvonne, beberapa wanita menikmati aktivitas memberikan pasangannya oral seks. Malah aksi tersebut bisa membuatnya bergairah.

6. Wanita Tidak Bergairah Jika Miss V-nya Tak Mengeluarkan Cairan
Bercinta dengan kondisi Miss V yang tidak memiliki cairan lubrikasi bisa jadi sangat menyakitkan untuk wanita. Biasanya cairan lubrikasi ini diproduksi oleh wanita saat mereka mendapatkan foreplay atau stimulasi seksual dari pasangannya.

Cairan lubrikasi ini memudahkan pria melakukan penetrasi. Namun tidak semua wanita bisa mengeluarkan cairan lubrikasi ini secara alami, sehingga mereka siap melakukan hubungan intim. Cairan lubrikasi yang tidak keluar ini bisanya disebabkan oleh beberapa hal, seperti stres, obat-obatan atau hormonal.

7. Wanita Jarang atau Malah Tidak Pernah Masturbasi
Masturbasi lebih umum di kalangan pria. Namun sekarang ini hal itu sudah berubah. Untuk meningkatkan kepuasaannya dalam bercinta, wanita menggunakan masturbasi atau sex toys. Sex toys yang paling populer di kalangan wanita adalah vibrator karena sensasinya mirip dengan Mr Happy.

Wanita yang suka melakukan masturbasi perlu waspada karena kegiatan tersebut bisa merusak selaput dara. Untuk Anda yang belum paham, selaput dara terletak di mulut Miss V. Area itu berupa suatu lipatan mukosa yang bentuknya tidak sama antara satu wanita dengan wanita lain. Ada yang berupa lipatan mukosa melingkari dinding vagina, ada juga yang berupa membran berlubang-lubang di mulut vagina. Kelenturan dari selaput dara ini juga berbeda-beda pada tiap wanita, ada yang mudah robek dan ada yang sangat lentur sehingga sulit untuk terjadinya robekan.

Sabtu, 16 Juni 2012

Bercinta dengan Pasangan Solusi Terbaik Redakan PMS

Data dari American College of Obstetricians and Gynecologists menunjukkan 85% wanita mengalami PMS setiap bulannya. Rata-rata wanita mengalami PMS yang tidak terlalu berat. Hanya sekitar 20-30% wanita yang gejala PMS nya bisa sangat buruk.

Gejala PMS bisa bermacam-macam mulai dari gangguan emosi, fisik dan psikologis. Gangguan emosi yang terjadi saat PMS misalnya, kelelahan, bad mood dan gelisah. Sedangkan untuk gangguan fisik, wanita bisa merasakan sakit pada punggung, perut dan pusing kepala. Gangguan psikologis yang bisa terjadi saat PMS adalah sering lupa, kurang konsentrasi dan nafsu makan meningkat.

Seperti dikutip dari qualityhealth, gangguan-gangguan yang dialami saat PMS itu bisa berdampak pada gairah wanita. Beberapa penelitian sudah dilakukan untuk melihat pengaruh PMS pada seks.

Salah satu penelitian misalnya menunjukkan bagaimana PMS mempengaruhi kepuasaan pada hubungan. Penelitian itu melibatkan 26 wanita yang menderita PMS dan 26 wanita yang tidak mengalami PMS. Mereka semua diminta mengisi tiga kuisioner. Hasilnya, wanita yang merasakan PMS tidak merasa puas dengan kehidupan seks dan pernikahannya.

Hasil penelitian tersebut sungguh ironis karena sebenarnya dengan bercinta, PMS bisa diredakan. Aktivitas bercinta bisa menstimulasi produksi hormon oksitosin dan endorphins yang bisa menurunkan sensasi rasa sakit saat PMS. Oksitosin tersebut dapat menyembuhkan sakit kepala, kram, susah tidur bahkan stres. Ketika Anda orgasme pun, akan keluar hormon dehydroepiandrosterone atau DHEA yang bisa bertindak sebagai obat anti depresi.

"Keuntungan dari bercinta ini secara seksual wanita bisa merasa rileks dan nyaman," ujar Dr. Jennie Campbell Leslie, asisten profesor di Oregon Health and Science University, Portland, Amerika Serikat.

Leslie menambahkan, seks adalah obat alami untuk menyembuhkan gejala-gejala yang dialami wanita saat PMS. Hanya saja, selain dengan bercinta, wanita pun masih membutuhkan 'obat' lainnya untuk merasa lebih baik.

Untuk Anda para pria, bantulah pasangan meredakan stres yang dialaminya saat PMS. Usahakan jangan terlalu banyak mengkritiknya dalam hal apapun, seperti kebiasaan makannya yang berubah atau timbulnya jerawat di wajah. Para pria juga bisa membantu wanita dengan mengerjakan pekerjaan rumah.

Rabu, 13 Juni 2012

Wanita Bisa Dapatkan 7 Manfaat Ini dengan Bercinta

 Setelah menikah bertahun-tahun dan punya anak, bercinta bisa jadi bukan lagi prioritas untuk wanita. Kalau Anda termasuk wanita ini, pikirkan lagi.

Seks sebenarnya justru memiliki banyak manfaat, bukan hanya untuk kesehatan tapi juga kecantikan. Berikut ini tujuh manfaat yang bisa Anda dapat dari bercinta seperti dikutip dari Health Review:

1. Seks Bisa Membuat Wanita Lebih Cantik
Saat bercinta, wanita akan memproduksi hormon estrogen dalam jumlah yang cukup banyak. Hormon ini bisa membuat kulit wanita jadi lebih halus dan bersinar. Hubungan seksual juga bisa meningkatkan produksi hormon pheromone, zat pemikat alami untuk menarik perhatian pria. Hormon tersebut membuat wanita tampak cantik dan menarik.

2. Seks Dapat Menurunkan Berat Badan
Sudah bukan rahasia lagi kalau seks sebenarnya juga bentuk olahraga. Tapi bisa jadi Anda belum tahu kalau aktivitas menyenangkan bersama pasangan ini bisa membakar kalori dari cokelat yang Anda makan sebelum tidur.

Kunci agar lemak yang terbakar cukup banyak adalah dengan bercinta sepanas mungkin. "Anda juga bisa membuat lemak terbakar lebih banyak, dengan bersuara, setidaknya ada ekstra 18-30 kalori yang terbakar," jelas Kinzbach.

Untuk hasil yang lebih maksimal, cobalah bercinta dengan beberapa posisi berbeda. "Jika Anda di atas, coba gerakkan pinggang seperti penari perut, selain bisa memberi kenikmatan juga membakar kalori," tambahnya.

Posisi bercinta dengan Anda seperti berjongkok di atasnya juga membakar kalori cukup banyak. Dalam 30 menit, bisa membakar 207 kalori.

Cara terakhir adalah dengan memastikan Anda mendapatkan orgasme saat bercinta. Menurut ahli, wanita yang bisa orgasme membakar kalori lebih banyak ketimbang yang tidak.

3. Kulit Sehat karena Seks
Menurut Sekslog, Dr. Gloria G. Bramer, seks dapat membuat kulit lebih merona. Berhubungan seks bisa memperlancar sirkulasi darah dan memompa oksigen ke seluruh tubuh sehingga membuat kulit lebih cerah. Seks juga membantu menghilangkan racun dan membuat bibir Anda sedikit lebih tebal sehingga terlihat lebih seksi.

Hormon yang dilepaskan pada saat bercinta juga membuat kuku Anda menjadi cerah. Hal ini terjadi terutama pada wanita hamil.

Tidak hanya untuk mencerahkan kulit saja, seks juga dapat mengontrol pertumbuhan jerawat. Hormon yang berkurang setelah Anda bercinta dapat membuat jerawat tak mudah datang. Hasilnya kulit yang lebih bersih dan rambut yang lebih sehat akan Anda dapatkan.

4. Seks = Olahraga
Bercinta merupakan aktivitas olahraga yang menyenangkan. Seks bisa mengencangkan semua otot di tubuh. Berbagai aktivitas 'seksual' yang bisa membakar lemak di antaranya, berciuman (68 kalori per jam), saling melepaskan pakaian (8 kalori), dan bercumbu (238 kalori per 1/2 jam).

5. Seks Dapat Mengatasi Depresi
Dr Arun Ghosh, seorang ahli kesehatan seksual di Spire Liverpool Hospital mengatakan, orgasme yang didapat khasiatnya sama dengan jika mereka mengonsumsi obat penenang. Tak hanya itu, hormon endorphin yang keluar saat bercinta juga bisa menurunkan tingkat stres dan membuat pikiran menjadi lebih positif.

Salah satu jenis endorphin adalah serotonin, dikenal sebagai hormon bahagia. Hormon lainnya yang juga diproduksi saat orgasme adalah endogenous endorphin. Hormon ini membuat seseorang seperti melayang selama 5-10 detik pada pria dan 4-5 menit pada wanita. Hal itu baik untuk kesehatan mental.

6. Seks Membuat Wanita Rileks
Orgasme membantu melepaskan stres dan tegang. Saat berhubungan seks, aliran darah akan meningkat dan detak jantung bertambah cepat secara teratur namun signifikan. Otot-otot tubuh juga akan menegang. Saat Anda mencapai orgasme, semua ketegangan itu akan dilepaskan dan seluruh tubuh akan rileks.

7. Seks Bisa Menyembuhkan Sakit Kepala
Menurut sebuah penelitian dari Amerika ternyata bercinta dapat menyembuhkan sakit kepala. Dalam penelitian yang dilakukan di Oklahoma, Amerika Serikat pada 1998 itu melibatkan 84 wanita. Hasil penelitian tersebut, 2/3 wanita tetap menikmati kegiatan seksual walaupun sedang migrain. 61% wanita mengaku seks membuat rasa sakit lebih mudah diatasi dan 20% responden mengatakan bahwa sakit kepala benar-benar hilang saat bercinta.

Para ilmuwan menawarkan dua kemungkinan penjelasan mengapa seks bisa bantu menghilangkan atau paling tidak mengurangi rasa sakit kepala. Pertama, hormon endorfin yang diproduksi saat bercinta memiliki efek menenangkan pada semua jenis masalah, mulai dari radang sendi hingga sakit kepala. Alasan kedua, fokus pada rangsangan membuat seseorang melupakan dan tidak merasakan rasa sakit.

Minggu, 10 Juni 2012

8 Cara Bantu Si Dia Cegah Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk memulai dan mempertahankan ereksinya. Masalah ini diperkirakan mengancam 1 dari 10 pria terutama di Inggris. Meskipun jumlahnya terbilang sedikit, tapi gangguan ini bisa saja terjadi pada setiap pria. Dikutip dari The Site, impotensi bisa dialami pria kapan saja, sedikitnya satu periode dalam seumur hidupnya.

Anda tentu tak mau pasangan mengalami disfungsi ereksi, terutama jika usia Anda dan dia masih muda. Oleh karena itu, bantulah si dia mencegahnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan Anda dan pasangan untuk mencegah disfungsi ereksi, seperti dikutip dari Web MD:

1. Perhatikan Apa yang Dimakan
Waspada pada pola makan si dia. Makanan yang dapat membuat pria terkena serangan jantung, juga berefek buruk pada kemampuannya untuk ereksi.

"Apapun yang buruk untuk jantung pria, juga buruk untuk penisnya," ujar Asisten Profesor Urology dan Direktur Program Kesehatan Seksual Pria di New York University Langone Medical Center, dr. Andrew McCullough.

Pria yang tidak suka makan sayur, buah dan justru banyak makan makanan berlemak serta digoreng, bisa mempengaruhi aliran darahnya. Aliran darah yang tersumbat bisa menyulitkan kemampuan penis untuk ereksi.

Penelitian terbaru menunjukkan disfungsi ereksi tidak banyak ditemukan pada pria yang makan secara tradisional seperti diet Mediterania. Diet tersebut mengharuskan seseorang banyak makan sayur, buah, gandum, dan lemak sehat.

"Hubungan antara diet Mediterania dan meningkatnya kemampuan seksual sudah dibuktikan secara ilmiah," jelas Direktur Pengobatan Seksual di Rumah Sakit Alvarado, San Diego, dr. Irwin Goldstein.

2. Jaga Berat Badan
Memiliki berat badan berlebih atau overweight bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti diabetes. Jika seseorang sudah menderita diabetes, dia akan kehilangan kemampuan mengontrol syaraf di tubuhnya. Kalau syarafnya sudah bermasalah itu akhirnya akan berefek pada penisnya yang sulit untuk ereksi.

Masalah diabetes dan disfungsi ereksi, lebih lengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Hindari Tekanan Darah & Kolesterol Tinggi
Kolesterol atau tekanan darah tinggi bisa menggaggu aliran darah, termasuk aliran darah ke penis. Terganggunya aliran darah ke penis menyebabkan disfungsi ereksi.

Kalau Anda merasa si dia memiliki pola makan yang tidak sehat, mintalah pasangan mengecek tekanan darah dan tingkat kolesterolnya. Kalau ternyata dari pemeriksaan, hasilnya tidak bagus, dokter bisa memberi obatnya.

4. Rutin Berolahraga
Olahraga seperti berenang, berlari dan aerobik bisa membuat pria terhindar dari masalah disfungsi ereksi. Jika si dia ingin mencoba olahraga lain, perhatikan jangan sampai membuatnya melakukan gerakan yang membuat perineumnya terlalu terbebani.

Menurut Goldsterin, olahraga yang berisiko membuat pria mengalami disfungsi ereksi adalah bersepeda. Kenapa? Bersepeda memaksa penis harus menahan beban 25-40 persen berat badan.

Dr Steven Schrader, fisiolog dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) mengatakan beban yang begitu besar saat bersepeda memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah dan sistem saraf di daerah selangkangan.

Dalam beberapa menit, aliran darah ke daerah tersebut akan berkurang hingga 80 persen. Jika berlangsung terus menerus, kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu disfungsi ereksi karena saraf-saraf bisa mengalami kerusakan sementara penis kehilangan sensitivitas.

Untuk mengurangi dampak buruk di selangkangan, para ahli menyarankan agar saat bersepeda posisi sadel diatur sedemikian rupa sehingga berat badan bertumpu pada sit-bone di daerah pantat. Pada pria maupun wanita, cara ini akan mengurangi tekanan di daerah genital. Cara lain adalah mengganti sadel dengan desain khusus yakni tanpa hidung atau tonjolan di bagian depan.

5. Perhatikan Kadar Testosteron
Kadar hormon testosteron juga mempengaruhi kemampuan pria untuk ereksi. Namun faktanya, pria yang sehat pun kadar testosteronnya akan menurun saat dia mulai menginjak usia 50 tahun. Malah setiap tahunnya, setelah seorang pria berusia 40 tahun, level testosteronenya menurun 1,3%.

Beberapa masalah seperti tidak adanya gairah, moody, kurang stamina dan sulitnya mengambil keputusan bisa membuat jumlah testosterone menurun. Masalah-masalah ini tentunya bisa diatasi. Anda dan pasangan bisa berkonsultasi ke dokter.

6. Hindari Anabolic Steroid
Obat ini biasanya digunakan oleh atlet binaraga. Tidak sedikit pria yang percaya obat tersebut dapat meningkatkan ukuran massa otot, stamina dan kekuatan. Namun sebenarnya, obat tersebut justru bisa menyebabkan testikel rusak. Anabolic steroid juga dapat menurunkan kemampuan tubuh memproduksi testosterone.

7. Berhenti Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok juga bisa menyebabkan menurunya kadar hormon testosteron dalam darah pada pria. Padahal hormon tersebut mempengaruhi kemampuan pria untuk ereksi.

8. Hati-hati Saat Bercinta dengan Posisi yang Berisiko
Beberapa kasus disfungsi ereksi terjadi karena adanya luka di penis yang terjadi setelah bercinta. Oleh karena itu untuk mencegah terjadi masalah tersebut, sebaiknya minta pasangan untuk melakukan penetrasi setelah vagina Anda cukup memiliki cairan lubrikasi. 

Kamis, 07 Juni 2012

42% Wanita Pilih Hewan Peliharaan Ketimbang Seks

Sebuah buku mengungkapkan hasil survei terbaru mengenai gairah wanita. Dari survei diketahui, 42% wanita lebih memilih punya hewan peliharaan ketimbang seks untuk hidup bahagia.

Hasil survei itu diungkapkan oleh akademisi Catherine Hakim dalam bukunya 'Honey Money: The Power Of Erotic Capital'. Seperti dikutip dari Daily Mail, dalam bukunya itu, Hakim membeberkan berbagai penelitian tentang seks untuk mengungkap kebenaran mitos bahwa pria dan wanita memiliki gairah seks yang sama.

Penelitian di Eropa menunjukkan, 1/3 wanita mengaku tidak lagi memiliki gairah seks. Para wanita tersebut pun merasa tidak adanya gairah itu bukan masalah dalam hidup mereka.

Sementara dari penelitian yang dilakukan di 21 negara pada 2008 dan melibatkan 12 ribu responden wanita terungkap, seks bukanlah hal yang membuat wanita bahagia. Dari penelitian itu terungkap, 42% wanita memilih memiliki hewan peliharaan ketimbang seks.

Sebuah survei lainnya yang dilakukan di 58 negara mengungkapkan wanita lebih memikirkan imej tubuh atau penampilan mereka ketimbang seks. Berbagai penelitian tersebut menunjukkan, bahwa memang ada perbedaan besar dalam urusan gairah antara pria dan wanita.

"Mitos bahwa wanita dan pria memiliki gairah seks yang sama harus diungkap karena ini tidak membuat wanita terbantu," jelas Tina Jones, seorang wanita asal Essex, Inggris yang sepakat dengan isi buku Hakim.

"Mitos tersebut bagiku seorang janda dua anak, membuat pria tidak paham kenapa aku tidak lagi memikirkan kebutuhan (seks) itu sebagai yang utama," katanya.

"Wanita ingin bercinta dengan perasaan dicintai dan dihargai. Tapi ketika mereka sudah punya anak, stres saat bekerja, seks buka lagi prioritas. Sementara pria, mereka sepertinya ingin bercinta setiap saat. Kalau mereka tidak bisa melakukannya, mereka bisa frustasi," tutur Tina lagi yang bekerja di bagian administrasi.

Menurut buku Hakim, dari berbagai survei terungkap, gairah seks wanita menurun lebih cepat dari pria setelah menikah selama dua tahun. Konsekuensinya, pria pun jadi stres karena 'kebutuhan' mereka sulit terpenuhi.

"Pria sepertinya tidak paham kalau seks bukanlah segalanya untuk wanita," tambah Tina.

Dalam bukunya Hakim pun mengungkap survei pada 100 pasangan di Australia. Dalam survei tersebut, pasangan itu diminta menulis diary seks selama sembilan bulan.

Dari survei terungkap, wanita ternyata sering menggunakan seks sebagai alat tawar-menawar. Apa maksudnya? Psikolog Bettina Arndt yang melakukan penelitian tersebut memberikan penjelasnnya.

Ia mengatakan, para istri kerap menggunakan seks untuk menghukum suami yang tidak mau melakukan apa kemauan sang istri. Istri akan merayu suami untuk bercinta agar mereka mau melakukan sesuatu atau memberi mereka hadiah.

Strategi itu, menurut survei tersebut, memang berhasil. Karena para suami menginginkan seks lebih dari pasangannya.

Sayangnya menurut Hakim, dengan adanya ketidakseimbangan gairah seks ini, dampak buruknya pada pernikahan pun ada. Pria jadi dua kali lebih berisiko berselingkuh.

Senin, 04 Juni 2012

5 Cara Bicara Pada Suami Soal Masalah Seks

Salah satu kunci memiliki hubungan seks yang sehat dengan pasangan adalah komunikasi. Terapis pernikahan Sharon Gilchrest O'Neill, seperti dikutip dari womans day pun menyarankan hal serupa. Menurut O'Neill, tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami keinginan pasangan selain dengan berkomunikasi.

Sementara menurut konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika, keterbukaan adalah salah satu trik agar wanita bisa mencapai orgasme saat bercinta. Dokter Vanda pun menjelaskan apa saja yang bisa Anda bicarakan dengan pasangan agar orgasme itu terjadi.

"Pernahkah Anda membicarakan dengan pasangan posisi bercinta apa yang lebih diinginkan, atau di ruang mana anda ingin melakukan hubungan seksual, atau berapa kali frekuensi hubungan seksual yang diinginkan, kira-kira bagaimana caranya agar anda bisa mencapai orgasme," ujarnya.

Dalam membicarakan masalah seks ini, tentu juga ada caranya. Berikut hal yang bisa Anda lakukan saat berkomunikasi masalah seks dengan pasangan seperti dikutip dari About:

1. Jangan bicarakan masalah seks itu saat Anda dan pasangan berada di kamar tidur atau menjelang tidur.

2. Jangan juga bicarakan masalah seks itu sebelum atau sesudah Anda bercinta. Jika Anda melakukannya malah bisa membuat Anda dan pasangan tidak menikmati momen bercinta itu.

2. Jangan langsung salahkan pasangan atas masalah kehidupan seks Anda. Saat bicara, biarkan pasangan paham kenapa Anda dan dia perlu membicarakan masalah ini.

3. Kalau tidak mau memperumit masalah dalam kehidupan seks Anda, diskusikan dulu nasihat-nasihat yang ada di artikel atau buku seks, sebelum menerapkannya bersama-sama.

4. Terbukalah satu sama lain. Bicarakan apa yang menjadi keinginan, ketakutan, dan masalah Anda dan pasangan. Jujurlah saat membicarakannya. Jangan takut untuk memberitahukan apa yang Anda sukai dan tidak sukai saat bercinta.

Seperti dikutip dari NHS (National Health Servicec), Denise Knowles, seorang terapis seks menyarankan, saat berbicara, pilihlah kata-kata yang tepat. "Banyak pasangan yang takut berbicara karena tak mau menyakiti perasaan pasangannya," jelasnya. "Tapi jika Anda dan dia mau memiliki kehidupan seks yang bahagia, tidak apa-apa sebenarnya bicara jujur soal masalah yang sebenarnya," tambahnya. Dengan bicara jujur, Anda dan pasangan bisa sama-sama mencari solusi atas masalah tersebut.

5. Pilih waktu yang tepat. Usahakan saat Anda dan pasangan bicara tidak ada gangguan seperti telepon dan anak-anak.

Jumat, 01 Juni 2012

Cek Kebenaran 9 Mitos Tentang Seks Ini

 Ada banyak mitos seputar seks yang sering Anda dengar. Mitos-mitos ini terkadang membuat Anda penasaran, apakah benar atau memang hanya mitos.

Misalnya saja benarkah dengan berjemur pria bisa lebih bergairah? Apakah wanita bisa mencapai orgasme dengan bantuan vibrator?

Jika ingin tahu jawabannya, simak 9 mitos dan fakta sebenarnya tentang seks, seperti dikutip dari The Nest:

Mitos 1: Mr Happy pria adalah 'alat' terbaik untuk membuat wanita orgasme
Mitos di atas salah besar. Menurut penelitian, 81% wanita bisa mencapai orgasme melalui stimulasi klitoris. Sementara hanya 25% wanita yang bisa mencapai orgasme melalui penetrasi.

Mitos 2: Puncak seksual wanita adalah di usia 28 tahun, sementara pria 18 tahun
Faktanya, kapan waktunya puncak seksual tergantung dari orang tersebut. Namun pada wanita, level estrogen berada pada puncaknya di usia 20-an. Sementara pria, hormon mereka memuncak di masa-masa remaja.

Mitos 3: Rata-rata pria hanya bisa bertahan 10 menit sebelum mencapai orgasme
Mitos di atas salah. Menurut Journal of Sexual Medicine, waktu rata-rata pria untuk bisa ejakulasi 5,4 menit.

Mitos 4: Wanita tidak terlalu tertarik film erotis
Penelitian yang dilakukan Stanford University, California, membuktikan mitos tersebut salah. Menurut penelitian tersebut, film porno terbukti bisa membuat wanita bergairah hanya dalam hitungan menit. Hanya saja, wanita lebih suka film erotis yang ada ceritanya.

Mitos 5: Sinar matahari bisa meningkatkan gairah pria
Menurut penelitian yang dilakukan di Austria, mitos di atas memang benar adanya. Penelitian tersebut mengungkapkan berjemur di bawah sinar matahari selama satu jam bisa meningkatkan level testosteron pria 70%. Hanya saja sebaiknya jangan lupa memakai sun block karena si dia bisa berisiko terkena kanker kulit jika terlalu terekspos sinar matahari.

Mitos 6: Seks yang dijadwalkan tidak sepanas seks spontan
Hal yang diungkapkan di atas tidak benar. Dengan menjadwalkan, Anda dan pasangan bisa lebih mempersiapkan diri dan melakukan antisipasi. Antisipasi ini bisa membuat Anda dan si dia lebih bergairah.

Mitos 7: Pria memikirkan seks setiap tujuh detik
Berdasarkan temuan dari American Sex Survey, mitos di atas salah. Survei itu mengungkapkan sebagian besar pria memikirkan seks beberapa kali dalam sehari, bukan beberapa kali dalam semenit.

Mitos 8: Vibrator bisa membantu wanita mencapai klimaks
Kebanyakan wanita yang melakukan masturbasi, tidak bisa mencapai orgasme kurang dari satu menit hanya dengan bantuan diri mereka sendiri. Namun dengan sex toys, seperti vibrator, orgasme itu dapat datang lebih cepat.

Sex toys, seperti vibrator sebenarnya mudah digunakan. Namun kebanyakan wanita berpikir alat itu hanya bisa dipakai untuk masturbasi, tidak bersama pasangan.

Mitos 9: Ketimbang wanita, pria lah yang sebenarnya lebih peduli panjang penis mereka
Mitos di atas rupanya benar. Menurut sebuah penelitian, 85% wanita mengaku puas dengan ukuran penis pasangannya. Sementara hanya 55% pria yang bahagia dengan ukuran penis mereka. Sementara 90% wanita berpikir lebar penis lebih penting daripada panjangnya.