Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk memulai dan mempertahankan ereksinya. Masalah ini diperkirakan mengancam 1 dari 10 pria terutama di Inggris. Meskipun jumlahnya terbilang sedikit, tapi gangguan ini bisa saja terjadi pada setiap pria. Dikutip dari The Site, impotensi bisa dialami pria kapan saja, sedikitnya satu periode dalam seumur hidupnya.
Anda tentu tak mau pasangan mengalami disfungsi ereksi, terutama jika usia Anda dan dia masih muda. Oleh karena itu, bantulah si dia mencegahnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan Anda dan pasangan untuk mencegah disfungsi ereksi, seperti dikutip dari Web MD:
1. Perhatikan Apa yang Dimakan
Waspada pada pola makan si dia. Makanan yang dapat membuat pria terkena serangan jantung, juga berefek buruk pada kemampuannya untuk ereksi.
"Apapun yang buruk untuk jantung pria, juga buruk untuk penisnya," ujar Asisten Profesor Urology dan Direktur Program Kesehatan Seksual Pria di New York University Langone Medical Center, dr. Andrew McCullough.
Pria yang tidak suka makan sayur, buah dan justru banyak makan makanan berlemak serta digoreng, bisa mempengaruhi aliran darahnya. Aliran darah yang tersumbat bisa menyulitkan kemampuan penis untuk ereksi.
Penelitian terbaru menunjukkan disfungsi ereksi tidak banyak ditemukan pada pria yang makan secara tradisional seperti diet Mediterania. Diet tersebut mengharuskan seseorang banyak makan sayur, buah, gandum, dan lemak sehat.
"Hubungan antara diet Mediterania dan meningkatnya kemampuan seksual sudah dibuktikan secara ilmiah," jelas Direktur Pengobatan Seksual di Rumah Sakit Alvarado, San Diego, dr. Irwin Goldstein.
2. Jaga Berat Badan
Memiliki berat badan berlebih atau overweight bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti diabetes. Jika seseorang sudah menderita diabetes, dia akan kehilangan kemampuan mengontrol syaraf di tubuhnya. Kalau syarafnya sudah bermasalah itu akhirnya akan berefek pada penisnya yang sulit untuk ereksi.
Masalah diabetes dan disfungsi ereksi, lebih lengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Hindari Tekanan Darah & Kolesterol Tinggi
Kolesterol atau tekanan darah tinggi bisa menggaggu aliran darah, termasuk aliran darah ke penis. Terganggunya aliran darah ke penis menyebabkan disfungsi ereksi.
Kalau Anda merasa si dia memiliki pola makan yang tidak sehat, mintalah pasangan mengecek tekanan darah dan tingkat kolesterolnya. Kalau ternyata dari pemeriksaan, hasilnya tidak bagus, dokter bisa memberi obatnya.
4. Rutin Berolahraga
Olahraga seperti berenang, berlari dan aerobik bisa membuat pria terhindar dari masalah disfungsi ereksi. Jika si dia ingin mencoba olahraga lain, perhatikan jangan sampai membuatnya melakukan gerakan yang membuat perineumnya terlalu terbebani.
Menurut Goldsterin, olahraga yang berisiko membuat pria mengalami disfungsi ereksi adalah bersepeda. Kenapa? Bersepeda memaksa penis harus menahan beban 25-40 persen berat badan.
Dr Steven Schrader, fisiolog dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) mengatakan beban yang begitu besar saat bersepeda memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah dan sistem saraf di daerah selangkangan.
Dalam beberapa menit, aliran darah ke daerah tersebut akan berkurang hingga 80 persen. Jika berlangsung terus menerus, kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu disfungsi ereksi karena saraf-saraf bisa mengalami kerusakan sementara penis kehilangan sensitivitas.
Untuk mengurangi dampak buruk di selangkangan, para ahli menyarankan agar saat bersepeda posisi sadel diatur sedemikian rupa sehingga berat badan bertumpu pada sit-bone di daerah pantat. Pada pria maupun wanita, cara ini akan mengurangi tekanan di daerah genital. Cara lain adalah mengganti sadel dengan desain khusus yakni tanpa hidung atau tonjolan di bagian depan.
5. Perhatikan Kadar Testosteron
Kadar hormon testosteron juga mempengaruhi kemampuan pria untuk ereksi. Namun faktanya, pria yang sehat pun kadar testosteronnya akan menurun saat dia mulai menginjak usia 50 tahun. Malah setiap tahunnya, setelah seorang pria berusia 40 tahun, level testosteronenya menurun 1,3%.
Beberapa masalah seperti tidak adanya gairah, moody, kurang stamina dan sulitnya mengambil keputusan bisa membuat jumlah testosterone menurun. Masalah-masalah ini tentunya bisa diatasi. Anda dan pasangan bisa berkonsultasi ke dokter.
6. Hindari Anabolic Steroid
Obat ini biasanya digunakan oleh atlet binaraga. Tidak sedikit pria yang percaya obat tersebut dapat meningkatkan ukuran massa otot, stamina dan kekuatan. Namun sebenarnya, obat tersebut justru bisa menyebabkan testikel rusak. Anabolic steroid juga dapat menurunkan kemampuan tubuh memproduksi testosterone.
7. Berhenti Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok juga bisa menyebabkan menurunya kadar hormon testosteron dalam darah pada pria. Padahal hormon tersebut mempengaruhi kemampuan pria untuk ereksi.
8. Hati-hati Saat Bercinta dengan Posisi yang Berisiko
Beberapa kasus disfungsi ereksi terjadi karena adanya luka di penis yang terjadi setelah bercinta. Oleh karena itu untuk mencegah terjadi masalah tersebut, sebaiknya minta pasangan untuk melakukan penetrasi setelah vagina Anda cukup memiliki cairan lubrikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar